Sebagian orang mungkin tampak kebingungan dalam menentukan kampus untuk melanjutkan pendidikan perkuliahan. Hal itu juga dirasakan oleh beberapa artis tanah air Naufal Samudra dan Randy Pangalila.
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta adalah salah satu universitas terbaik di Indonesia saat ini. Berdasarkan rilis terbaru, lembaga pemeringkatan pendidikan tinggi QS WUR, kampus ini menempati 250 besar dunia dan nomor satu di Indonesia.
Melansir dari laman resminya, kampus UGM ternyata lahir dari kancah perjuangan revolusi kemerdekaan bangsa Indonesia. Di awal kemerdekaan, UGM didaulat sebagai Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan bagi penyelenggaraan pendidikan tinggi nasional.
Selain itu, dalam sejarah yang tertulis di arsip www.ugm.ac,id, UGM memiliki berbagai fakta unik dan menarik yang jarang diketahui orang. Apa saja itu? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini yuk!
1. Universitas Negeri Pertama di Indonesia Pascamerdeka
Saat pergolakan revolusi fisik pascamerdeka tak kunjung reda, wilayah Jakarta dan Bandung menjadi tak lagi kondusif. Banyak pelajar akhirnya meninggalkan kota-kota besar dan mencari daerah yang aman.
Akhirnya, ibu kota Republik Indonesia dan beberapa kantor pemerintahan juga dipindahkan ke daerah lainnya yakni Klaten dan Yogyakarta. Sejak saat itu, banyak perguruan tinggi di sana.
Perguruan tinggi inilah yang selanjutnya pada tahun 1949 digabung menjadi Universiti Negeri Gadjah Mada yang saat ini kita kenal dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kampus ini didirikan berdasarkan PP No. 23 Tahun 1949 tanggal 16 Desember 1949. Namun, setiap tahun UGM memilih memperingati dies natalis pada 19 Desember.
2. Gabungan Beberapa Sekolah Tinggi
Berdiri dengan nama ‘Universitas Gadjah Mada’, kampus ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah tinggi yang telah lebih dulu didirikan.
Sekolah tinggi tersebut antara lain Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Teknik, Akademi Ilmu Politik yang terletak di Yogyakarta, Balai Pendidikan Ahli Hukum di Solo, serta Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Praklinis di Klaten.
Pada tahun 1949 sekolah tinggi tersebut kemudian digabung menjadi Universitit Negeri Gadjah Mada
3. Pernah Berada Dalam Keraton Yogyakarta
Keberadaan UGM tak terlepas dari peranan penting Sri Sulta Hamengku Buwono IX dan Keraton Yogyakarta. Pada awal berdirinya, UGM melaksanakan program belajar mengajar di Sitihinggil Keraton Yogyakarta.
Selain itu, kegiatan perkuliahan juga dilaksanakan di tempat lain seperti Komplek Ngasem dan Jetis.
Untuk menjaga agar civitas akademika tak melupakan akan pentingnya peran Keraton sekaligus tetap menyatukan diri dengan masyarakat, kemudian diselenggarakan lewat kegiatan Nitilaku. Kegiatan tersebut dilaksanakan di setaip acara Dies Natalis UGM.
4. Mengabdi pada Masyarakat Sejak Dulu
Kampus ini turut andil dalam Pembangunan Pendidikan di luar Jawa lewat Program Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) sejak 1950-an. Di awal kemerdekaan, kondisi pendidikan di Indonesia masih begitu memprihatinkan, khususnya di luar Jawa. Sekolah tingkat menengah juga masih sangat terbatas jumlahnya.
Hal ini dikarenakan tidak adanta tenaga pengajar ataupun guru. Oleh sebab itu, melalui program pengerahan Tenaga Mahasiswa, beberapa mahasiswa UGM ikut serta merintis pendidikan menengah di luar Jawa.
5. Memiliki Rumusan 5 Jati Diri
Nama Gadjah Mada juga mengandung makna tersendiri, mengandung semangat dan teladan Mahapatih Gadjah Mada yang berhasil mempersatukan nusantara. Teladan ini diterjemahkan dalam rumusan 5 jati diri UGM sebagai universitas nasional, universitas perjuangan, universitas Pancasila, universitas kerakyatan dan universitas pusat kebudayaan.
Itulah tadi beberapa fakta menarik Universitas Gadjah Mada yang wajib diketahui. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!
0 Komentar